Makanan Sehat Bisa Berbahaya Jika Dibungkus Dengan Koran

Argumen yang sering terjadi di masyarakat:
1. "Haduh, nggak ada plastik buat bungkus jajanan, kebetulan ada koran, pakai saja ah".
2. "Waah... Hari libur, jalan-jalan ah sambil beli gorengan di luar. Tapi koq pembungkusnya dilapisi koran ya?"
3. "Wah mantap nih, minyak pada gorengan bisa diserap pakai koran bekas".


Sudah ya hentikan, tindakan seperti itu menggunakan koran untuk keperluan makanan, merupakan ide buruk dan dapat mengancam kesehatan bagi yang memakannya.

Kertas koran dicetak oleh tinta yang larut di atasnya dengan bantuan pelarut kimia. Penelitian telah menunjukkan bahwa tinta cetak dari kertas koran dengan mudah bisa tercuci menempel ke permukaan makanan yang dibungkus atau disajikan dengan koran dan dapat menimbulkan risiko penyakit. Pelarut yang digunakan untuk melarutkan tinta di atas kertas dapat berpotensi karsinogenik. Karsinogenik adalah suatu zat yang dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan risiko timbulnya kanker.

Tinta di dalam printing juga mengandung bahan kimia berbahaya, seperti pewarna,
pigmen, binder, aditif, dan pengawet. Termasuk juga tinta pada alat foto kopi. Selain kontaminan kimia, kehadiran mikro organisme patogen di koran bekas juga menimbulkan potensi lebih buruk risiko untuk kesehatan.

Dikutip dari Timesofindia, "Membungkus makanan di surat kabar merupakan praktek tidak sehat dan mengkonsumsi makanan tersebut berbahaya bagi kesehatan, walaupun makanan telah dimasak higienis". Kata Penasehat FSSAI (Food, Safety and Standard Authority of India).

"Tinta percetakan juga mengandung warna, pigmen, binder, aditif, dan pengawet berbahaya. Selain kontaminan kimia, kehadiran  mikro organisme patogen di koran bekas
juga menimbulkan potensi risiko kesehatan". Imbuh penasehat FSSAI.

Penasehat juga mengatakan bahwa kotak kardus bahkan kertas / karton yang terbuat dari
daur ulang kertas mungkin terkontaminasi dengan bahan kimia berbahaya seperti "ftalat" yang dapat menyebabkan masalah pencernaan dan juga menyebabkan keracunan parah.

"Orang yang lebih tua, remaja, anak-anak dan orang-orang dengan organ vital dan kekebalan tubuh yang terganggu berada pada risiko yang lebih besar tertular kanker terkait
komplikasi penyakit, jika mereka memakan makanan yang  dikemas dalam benda tersebut, "penasehat FSSAI memperingatkan.

Setelah mengetahui bahayanya, ayo kita perbaiki lagi, supaya menjadi lebih cermat dalam memilih peralatan dan membuat menu makanan untuk kesehatan kita.

0 Komentar